“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Qs. 2: 208).”
Suatu hari di suatu pasar sentra oleh-oleh,
ada seseorang yang sedang menawar ikat pinggang kulit. Penjual tersebut
menawarkan dengan harga yang sangat tinggi, dengan dalih bahwasanya sulit
menemukan bahan ikat pinggang tersebut, dan sulit pula membuatnya. “Mahal
sekali, Bang. Ini asli seratus persen dari kulit, kah?” tanya calon pembeli
tersebut. Dia mengiginkan ikat pinggang yang akan dia beli adalah ikat pinggang
yang 100 persen asli dari kulit.
Setiap orang pasti ingin barang yang
dimilikinya itu 100% terbuat dari bahan yang asli. Begitu pula Allah Subhanahu
Wa Ta Ala, menginginkan hambaNya untuk berislam secara 100%, secara kaffah,
be the real moslem. Lantas, bagaimana cara menjadi muslim yang kaffah?
Karakteristik yang harus dimiliki untuk
menjadi muslim sejati, pertama adalah salimul aqidah (akidah yang
selamat). Salimul aqidah mencakup banyak aspek. Aspek utama dalam hal ini
adalah mengesakan Allah (yuwahidullah). Perintah tauhid kepada Allah
sudah sangat jelas tersurat dalam Alquran surah Al Ikhlas: 1-4
Katakanlah: "Dialah
Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan,. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
Sebagai seorang muslim sejati haruslah yakin
akan kebenaran hal itu serta mengetahui dan bersikap teguh di atas pendirian untuk mentauhidkan
Allah. Mentauhidkan Allah juga merupakan pintu gerbang pertama untuk masuk
Islam, yakni ketika membaca kalimat syahadat, laa illaha ilallah (tiada
sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah). Namun, kebanyakan umat
tidak menyadari hal ini. Kalimat tauhid ini hanya sebatas ujaran di lisan,
tidak sampai menancap di hati dan diaktualisasikan lewat perbuatan.
Kesyirikan (perbuatan menyekutukan Allah) masih
merebak di mana-mana. Kepercayaan masyarakat akan jimat-jimat, hari
keberuntungan, zodiak, horoskop, peramal, paranormal, dukun, dan sebagainya
masih menjadi hal yang umum dan lumrah. Padahal, kesyirikan merupakan dosa
terbesar yang tidak dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta ‘Ala, sebagaimana
firmanNya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.
(Qs. An-Nisa’: 48)
Maka dari itu, untuk menjelaskan perkara-perkara tentang kesyirikan dan
untuk mengajarkan manusia kepada kebaikan serta memberikan
peringatan-peringatan, Allah mengutus seorang nabi atau rasul untuk umat
manusia. Begitupun dengan kita, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam diutus
untuk memberikan peringatan kepada manusia dari perbuatan syirik.
Katakanlah:
Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (Qs. Al Kahfi:
110)
Untuk dapat meraih gelar muslim sejati yang akidahnya
selamat, tentu kita perlu belajar, kembali kepada Alquran dan sunah. Bukankah
kita hanya diminta untuk beribadah dan memurnikan ketaatan kita kepada Allah?
Apa ganjaran yang akan kita dapatkan dengan memurnikan ketaatan ini kepada
Allah?
“Padahal mereka
tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni
ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka
kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Qs. Al Bayyinnah: 5-8)
Surga merupakan balasan bagi orang-orang yang memurnikan
ketaatan kepada Allah. Bukankah surga merupakan sesuatu yang sangat mahal?
Begitulah, kemurnian akidah akan dapat balasan yang mahal dari Allah, yaitu
surgaNya. Sebagaimana ikat pinggang kulit tadi. Karena terbuat dari kulit murni
seratus persen, maka wajar jika harga barang itu sangat mahal. Semoga Allah
mengistikamahkan kita di atas ketaatan kepadaNya.
Wallahu A’lam.
Bersambung ke bagian 2, in syaa Allah
0 komentar:
Post a Comment