Labels

Wednesday, December 23, 2015

Menjadi Muslim Sejati (Be the Real Moslem)



“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Qs. 2: 208).”

Suatu hari di suatu pasar sentra oleh-oleh, ada seseorang yang sedang menawar ikat pinggang kulit. Penjual tersebut menawarkan dengan harga yang sangat tinggi, dengan dalih bahwasanya sulit menemukan bahan ikat pinggang tersebut, dan sulit pula membuatnya. “Mahal sekali, Bang. Ini asli seratus persen dari kulit, kah?” tanya calon pembeli tersebut. Dia mengiginkan ikat pinggang yang akan dia beli adalah ikat pinggang yang 100 persen asli dari kulit.
Setiap orang pasti ingin barang yang dimilikinya itu 100% terbuat dari bahan yang asli. Begitu pula Allah Subhanahu Wa Ta Ala, menginginkan hambaNya untuk berislam secara 100%, secara kaffah, be the real moslem. Lantas, bagaimana cara menjadi muslim yang kaffah?
Karakteristik yang harus dimiliki untuk menjadi muslim sejati, pertama adalah salimul aqidah (akidah yang selamat). Salimul aqidah mencakup banyak aspek. Aspek utama dalam hal ini adalah mengesakan Allah (yuwahidullah). Perintah tauhid kepada Allah sudah sangat jelas tersurat dalam Alquran surah Al Ikhlas: 1-4
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
Sebagai seorang muslim sejati haruslah yakin akan kebenaran hal itu serta mengetahui dan bersikap teguh di atas pendirian untuk mentauhidkan Allah. Mentauhidkan Allah juga merupakan pintu gerbang pertama untuk masuk Islam, yakni ketika membaca kalimat syahadat, laa illaha ilallah (tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah). Namun, kebanyakan umat tidak menyadari hal ini. Kalimat tauhid ini hanya sebatas ujaran di lisan, tidak sampai menancap di hati dan diaktualisasikan lewat perbuatan.
Kesyirikan (perbuatan menyekutukan Allah) masih merebak di mana-mana. Kepercayaan masyarakat akan jimat-jimat, hari keberuntungan, zodiak, horoskop, peramal, paranormal, dukun, dan sebagainya masih menjadi hal yang umum dan lumrah. Padahal, kesyirikan merupakan dosa terbesar yang tidak dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta ‘Ala, sebagaimana firmanNya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Qs. An-Nisa’: 48)
Maka dari itu, untuk menjelaskan perkara-perkara tentang kesyirikan dan untuk mengajarkan manusia kepada kebaikan serta memberikan peringatan-peringatan, Allah mengutus seorang nabi atau rasul untuk umat manusia. Begitupun dengan kita, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam diutus untuk memberikan peringatan kepada manusia dari perbuatan syirik.
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (Qs. Al Kahfi: 110)
Untuk dapat meraih gelar muslim sejati yang akidahnya selamat, tentu kita perlu belajar, kembali kepada Alquran dan sunah. Bukankah kita hanya diminta untuk beribadah dan memurnikan ketaatan kita kepada Allah? Apa ganjaran yang akan kita dapatkan dengan memurnikan ketaatan ini kepada Allah?
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Qs. Al Bayyinnah: 5-8)
Surga merupakan balasan bagi orang-orang yang memurnikan ketaatan kepada Allah. Bukankah surga merupakan sesuatu yang sangat mahal? Begitulah, kemurnian akidah akan dapat balasan yang mahal dari Allah, yaitu surgaNya. Sebagaimana ikat pinggang kulit tadi. Karena terbuat dari kulit murni seratus persen, maka wajar jika harga barang itu sangat mahal. Semoga Allah mengistikamahkan kita di atas ketaatan kepadaNya.
Wallahu A’lam.
Bersambung ke bagian 2, in syaa Allah

0 komentar:

Post a Comment

About us