Labels

Friday, October 15, 2010

AHDAF TARBIYAH ISLAMIYAH

Tujuan Penyajian Materi:
1. Memahamkan kepada peserta tarbiyah tujuan yang ingin dicapai dari tarbiyah yang mereka jalani.
2. Agar peserta tarbiyah memahami bahwa tarbiyah yang dijalaninya memiliki dua tujuan yaitu tujuan yang ingin diwujudkan pada pribadi-pribadi peserta tarbiyah tersebut dan tujuan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Agar peserta tarbiyah memahami bahwa mengikuti tarbiyah tidak hanya untuk menambah ilmu tapi juga bertujuan membentuk pribadi-pribadi yang siap berda'wah dengan ilmunya tersebut dan memiliki mental mujahid dalam berda'wah bahkan siap berjihad di jalan Allah.
4. Agar peserta tarbiyah memahami bahwa da'wah yang ideal adalah da'wah yang dijalankan secara terorganisir dimana setiap bagiannya menjalankan tugasnya dengan penuh amanah dan mutqin.
5. Agar peserta tarbiyah memahami bahwa tujuan tarbiyah pada kehidupan masyarakat adalah tegaknya agama Allah di muka bumi dengan terlaksananya hukum-hukum Allah dalam segala bidang kehidupan baik ideology, pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, hukum dan perundang-undangan bahkan militer.
6. Agar peserta tarbiyah memahami bahwa tahapan penegakan syariat dalam kehidupan masyarakat dimulai dengan pembentukan pribadi muslim kemudian pribadi-pribadi muslim akan membentuk keluarga-keluarga muslim dan membentuk jamaah da'wah yang kuat. Adanya jamaah da'wah yang kuat disamping keluarga-keluarga muslim yang ada akan membentuk masyarakat muslim,kumpulan masyarakat muslim akan melahirkan negara yang berasaskan Islam dan selanjutnya kumpulan negara-negara Islam akan mengembalikan al khilafah al Islamiyah.

Penjelasan Materi Tarbiyah
Ahdaf adalah bentuk jamak dari hadaf yang artinya tujuan. Setiap amal yang kita kerjakan haruslah memiliki tujuan yang jelas termasuk aktivitas tarbiyah. Tarbiyah sebagai salah satu aktivitas perjuangan Islam memiliki dua tujuan yaitu tujuan yang ingin diwujudkan pada individu (ahdaf tarbiyah fil fard) dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan masyarakat (ahdaf tarbiyah fil jama'ah).
1. Tujuan tarbiyah pada pribadi
Tujuan tarbiyah pada pribadi adalah melahirkan pribadi-pribadi muslim yang istimewa/berkualitas (takwin al fard al muslim al mutamayyiz). Pribadi muslim yang berkualitas adalah pribadi muslim yang memiliki kualifikasi mu'min, mushlih, mujahid, muta'awin dan mutqin (5M).
1) Mu'min
Iman dalam keyakinan ahlussunnah wal jamaah mencakup keyakinan di dalam hati, ucapan dengan lisan dan perbuatan. Seorang yang berkepribadian mu'min dapat dilihat dari sisi-sisi berikut :
1) Dari sisi pemahamannya terhadap Islam, dia memiliki :
 Pemahaman yang benar yaitu pemahaman yang bersumber dari Quran dan Sunnah menurut paham salafushshaleh.
صحيح وضعيف الجامع الصغير - (ج 12 / ص 195)
5248 - تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما : كتاب الله و سنتي و لن يتفرقا حتى يردا علي الحوض .
عن أبي هريرة .
تحقيق الألباني
( صحيح ) انظر حديث رقم : 2937 في صحيح الجامع .
 Pemahaman yang sempurna yaitu dengan mempelajari Islam secara tidak parsial karena pemahaman yang parsial akan melahirkan ketersesatan. Firqah-firqah yang sesat lahir karena pemahaman yang parsial terhadap Islam, Khawarij hanya mengambil nash-nash ancaman dan mengabaikan nash-nash rahmat dan ampunan, Murjiah hanya mengambil nash-nash rahmat dan ampunan lalu mengabaikan nash-nash ancaman, Islam Liberal hanya mengambil beberapa kaidah-kaidah umum lalu mengabaikan begitu banyak nash-nash yang sifatnya khusus (QS. 2:85).
2) Dari sisi aqidah dia memiliki aqidah yang benar dan kuat.
Aqidah yang benar adalah aqidah yang tidak menyimpang dari aqidah ahlussunnah wal jamaah (QS. 6:153), aqidah yang kuat adalah aqidah yang tertanam dengan kuat di dalam hati yang nampak pada amalan,bukan aqidah yang sekedar teori dan pemahaman belaka.
شعب الإيمان للبيهقي - (ج 1 / ص 72)
عن الحسن قال : « ليس الإيمان بالتحلي ولا بالتمني ، ولكن ما وقر في القلب ، وصدقته الأعمال »
3) Dari sisi ruhiyah.
 Memiliki kesempurnaan cinta, takut dan harapan kepada Allah Azza wa Jalla (QS. 2:165, 32:16, 21:90).
 Khusyu' dalam ibadahnya (QS. 23:2).
 Peduli dengan urusan-urusan kaum muslimin.
صحيح مسلم - ج 12 / ص 468
4685 - عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
 Prihatin dengan kondisi ummat (7:59, 26:123-135, 46:21).
 Merindukan tegaknya dinul Islam (61:13).
4) Dari sisi ibadah.
 Ahli ibadah, dalam bentuk :
o Menjaga ibadah yang wajib
o Merutinkan ibadah yang sunnah
صحيح البخاري - (ج 20 / ص 158)
6021 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

صحيح مسلم - (ج 3 / ص 40)
754 – عن رَبِيعَةُ بْنُ كَعْبٍ الْأَسْلَمِيُّ قَالَ
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
 Ikhlas dalam ibadahnya.
 Mengikuti sunnah dalam ibadahnya.
QS. 18:110, QS: 67:2
عن عَائِشَةَ رضي الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ (متفق عليه)

5) Dari sisi akhlak dia senantiasa menghiasi diri dengan akhlak yang mulia yang induknya adalah sifat adil, sabar, menjaga kehormatan diri dan berani.
6) Dari sisi adab dia senantiasa menghidupkan adab-adab Islam keseharian seperti adab tidur, adab makan dan minum, adab buang air, adab naik kendaraan, adab berpakaian dan lain-lain.
7) Dari sisi muamalah dia menjaga mu'amalah yang Islami seperti dalam jual beli, dalam keluarga, dalam bergaul dengan orang lain dan lain-lain.
2) Mushlih (QS. 41:33)
Mushlih artinya orang yang melakukan perbaikan dan yang dimaksud dengan mushlih disini adalah da'i. Ciri-ciri seorang mushlih :
• Senantiasa berda'wah dan melakukan perbaikan (QS. 11:88).
Seorang da'i/mushlih adalah seorang yang prihatin dengan kondisi ummatnya, karena itulah dia selalu berda'wah secara aktif untuk merubah kondisi ummat.
• Mampu berinteraksi dengan orang lain sebagai obyek da'wah.
• Menjadi agen perubah dimanapun dia berada.
• Aktif menjalankan da'wah fardiyah (QS. 71:8-9).
• Membangun bukan menghancurkan.
• Murabbi.
3) Mujahid (QS. 22:78)
Ciri seorang mujahid :
1) Sabar dan mampu menghadapi kondisi yang sulit/berat (QS. 9:38,81,120).
2) Berkorban dengan jiwa,harta dan seluruh potensi yang dimilikinya (QS.49:15, 61:10).
3) Memiliki kesiapan untuk berjihad fi sabilillah.
صحيح مسلم - (ج 10 / ص 19)
3533 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ
4) Memiliki kerinduan terhadap syahadah (mati syahid).
صحيح مسلم - (ج 10 / ص 17)
3532 – عن سَهْلَ بْنَ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
4) Muta'awin (QS. 5:2)
Ciri seorang kader muta'awin :
1) Menyadari pentingnya amal jama'i.
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ (متفق عليه)

2) Bergabung dalam amal jama'i dengan melibatkan diri dan disiplin, jadi bukan sekedar terdaftar sebagai anggota jamaah da'wah namun harus memiliki kontribusi yang jelas untuk da'wah, dia terlibat dalam aktivitas da'wah dan disiplin dalam menjalankan amanah-amanahnya (QS.49:15, 61:10, 27:20-21).
3) Siap memimpin dan dipimpin (contoh: Khalid bin Walid ra).
5) Mutqin
صحيح البخاري - (ج 1 / ص 103)
57 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Ciri seorang kader mutqin :
1) Amanah.
2) Bertanggung jawab.
3) Menguasai dengan baik amanah yang diberikan kepadanya.

2. Tujuan tarbiyah pada masyarakat
Tujuan tarbiyah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tegaknya agama Allah Azza wa Jalla di muka bumi (QS. 9:33, 48:28, 61:9, 24:55) dan jalan menuju tegaknya agama Allah di muka bumi malalui tahapan-tahapan berikut :
1) Pembentukan keluarga-keluarga Islami.
2) Pembentukan jamaah dakwah yang kuat.
3) Pembentukan masyarakat Islami.
4) Menegakkan pemerintahan Islam.
5) Mengembalikan al Khilafah al Islamiyah

Read More..

2 comments:

About us