Definisi
Al-Imam Al-Jauhari t menukil dari Al-Ashmu’i bahwa ada 4 bacaan pada kata
أُضْحِيَّةٌ
2. Dengan mengkasrah hamzah:
إِضْحِيَّةٌ
Bentuk jamak untuk kedua kata di atas adalah
3.
Dari asal kata inilah penamaan hari raya
ضَحَّى يُضَحِّي تَضْحِيَةً فَهُوَ مُضَحٍّ
Al-Qadhi t menjelaskan: “Disebut demikian karena pelaksanaan (penyembelihan) adalah pada waktu
Al-Imam Al-Jauhari t menukil dari Al-Ashmu’i bahwa ada 4 bacaan pada kata
اضحية
1. Dengan mendhammah hamzah:أُضْحِيَّةٌ
إِضْحِيَّةٌ
أَضَاحِي
boleh dengan mentasydid ya` atau tanpa mentasydidnya (takhfif).3.
ضَحِيَّةٌ
dengan memfathah huruf dhad, bentuk jamaknya
ضَحَايَا
4.
أَضْحَاةٌ
dan bentuk jamaknya adalah
أَضْحَى
Dari asal kata inilah penamaan hari raya
أَضْحَى
diambil. Dikatakan secara bahasa:ضَحَّى يُضَحِّي تَضْحِيَةً فَهُوَ مُضَحٍّ
ضُحًى
(dhuha) yaitu hari mulai siang.”