Dalam edisi terdahulu kami telah menyebutkan tujuh dari hukum-hukum
yang berkaitan dengan haid. Hukum yang selanjutnya, kami sebutkan
berikut ini :
Tuesday, November 26, 2013
Monday, November 18, 2013
Agama Itu adalah Nasehat
Diriwayatkan
dari Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad Daary Radhiyallahu ‘Anhu Nabi
Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, sesungguhnya “Agama itu nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan umumnya mereka” (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya).Hadits
ini diriwayatkan dari segolongan para shahabat, di antaranya Abu
Hurairah, Ibnu Abbas, Tamim Ad Daary dan Ibnu Umar radliyallahu ‘anhum
(lihat Al Irwa’ No. 26)
Friday, November 15, 2013
Para Pemetik Janji Surga dan Orang-orang yang Pasti Masuk Neraka
Para Pemetik Janji Surga dan Orang-orang yang Pasti Masuk Neraka
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Para pembaca, semoga lindungan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa bersama kita, di antara akidah Islam yang wajib diyakini oleh setiap muslim dan muslimah adalah adanya hari akhir. Sangat banyak ayat-ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih yang menjelaskannya. Tak heran, bila iman kepada hari akhir itu berposisi sebagai rukun iman yang kelima.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Para pembaca, semoga lindungan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa bersama kita, di antara akidah Islam yang wajib diyakini oleh setiap muslim dan muslimah adalah adanya hari akhir. Sangat banyak ayat-ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih yang menjelaskannya. Tak heran, bila iman kepada hari akhir itu berposisi sebagai rukun iman yang kelima.
Thursday, November 14, 2013
[Download] Tabligh Akbar “Jalan Pintas menuju Syurga” Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar





Sumber artikel : almakassari.com
Wednesday, November 13, 2013
Download Rekaman Syarah Kitab Nawaqidul Islam
Taklim Syarah Nawaqidul Islam
Dibawakan oleh Ustadz Nashr Abdul Karim
di Masjid kampus UIN Alauddin Makassar.
Syarah Nawaqidul Islam” karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan-hafizhahulloh- terhadap kitab karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- yang berjudul ‘Nawaqidul Islam”, yang berisi Penjelasan tentang 10 pembatal-pembatal keislaman. Meliputi :
Dibawakan oleh Ustadz Nashr Abdul Karim
di Masjid kampus UIN Alauddin Makassar.
Syarah Nawaqidul Islam” karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan-hafizhahulloh- terhadap kitab karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- yang berjudul ‘Nawaqidul Islam”, yang berisi Penjelasan tentang 10 pembatal-pembatal keislaman. Meliputi :
Tuesday, November 12, 2013
Himbauan Kepada Ahlus Sunnah di Indonesia Untuk Saudara-Saudara di Dammaj
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه.
أما بعد:
Sungguh kita berduka atas
musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Dammaj. Yaitu mereka
dikepung oleh orang-orang zhalim dan lalim Syi’ah Rafidhah yang najis,
para zindiq yang busuk!! Belum luntur dari ingatan kita penyerangan
terhadap Dammaj dan sekitarnya setahun yang lalu. Kini mereka
mengulanginya lagi.
Monday, November 11, 2013
Berbahagialah Muslim yang Bersedih

Di dunia ini tidak mungkin seorang hamba selamat dari musibah. Entah dia orang baik-baik maupun dia seorang yang fajir (bermaksiat kepada Allah). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan.” (An-Nisa: 104)
Sunday, November 3, 2013
Hukum Mengulang Umrah dari Tan’im
(ditulis oleh: Penjelasan: Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani)
Nabi n bersabda:
“Boncengkan saudara perempuanmu ‘Aisyah, umrahkan dia dari Tan’im. Apabila engkau sampai di bukit maka perintahkanlah dia untuk melakukan ihram. Sesungguhnya itu adalah umrah yang diterima.” (Shahih, HR. Al-Hakim. Adz-Dzahabi mengatakan bahwa sanadnya kuat. Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Abu Dawud dan lainnya, sebagaimana diriwayatkan juga oleh Al-Bukhari dan Muslim dari jalan Abdurrahman bin Abu Bakr c secara ringkas)
Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan:
“Ini sebagai pengganti umrahmu.”
Dalam riwayat ini ada isyarat tentang alasan perintah Nabi n kepada ‘Aisyah untuk melakukan umrah setelah haji. Berikut ini penjelasannya:
‘Aisyah telah berihram dengan niat umrah ketika hajinya bersama Nabi n… Tatkala sampai di Sarif –sebuah tempat di dekat Makkah– ia mengalami haid, sehingga tidak dapat menyempurnakan umrah dan tahallul dari umrah dengan melakukan thawaf di Ka’bah. Dan ‘Aisyah telah mengatakan kepada Nabi n: “Sesungguh-nya aku telah berniat umrah, maka bagaimana yang harus aku lakukan dengan hajiku?” Beliau n menjawab: “Lepaskanlah ikatan kepalamu, sisirlah dan berhentilah dari umrah. Lalu niatkan haji dan lakukan seperti apa yang dilakukan oleh jamaah haji, tetapi engkau jangan thawaf dan jangan shalat sampai engkau suci.” ‘Aisyah pun melakukannya…
(Setelah selesai, ‘Aisyah mengatakan, -pent): “Orang-orang kembali dengan haji dan umrah. Sementara aku kembali dengan haji saja?” Sementara Rasulullah n adalah orang yang memudahkan urusan, bila Aisyah menghendaki sesuatu maka beliau n menurutinya. Rasulullah n pun mengutusnya bersama saudara laki-lakinya, Abdurrahman, sehingga berihram untuk umrah dari Tan’im.
Nabi n bersabda:
“Boncengkan saudara perempuanmu ‘Aisyah, umrahkan dia dari Tan’im. Apabila engkau sampai di bukit maka perintahkanlah dia untuk melakukan ihram. Sesungguhnya itu adalah umrah yang diterima.” (Shahih, HR. Al-Hakim. Adz-Dzahabi mengatakan bahwa sanadnya kuat. Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Abu Dawud dan lainnya, sebagaimana diriwayatkan juga oleh Al-Bukhari dan Muslim dari jalan Abdurrahman bin Abu Bakr c secara ringkas)
Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan:
“Ini sebagai pengganti umrahmu.”
Dalam riwayat ini ada isyarat tentang alasan perintah Nabi n kepada ‘Aisyah untuk melakukan umrah setelah haji. Berikut ini penjelasannya:
‘Aisyah telah berihram dengan niat umrah ketika hajinya bersama Nabi n… Tatkala sampai di Sarif –sebuah tempat di dekat Makkah– ia mengalami haid, sehingga tidak dapat menyempurnakan umrah dan tahallul dari umrah dengan melakukan thawaf di Ka’bah. Dan ‘Aisyah telah mengatakan kepada Nabi n: “Sesungguh-nya aku telah berniat umrah, maka bagaimana yang harus aku lakukan dengan hajiku?” Beliau n menjawab: “Lepaskanlah ikatan kepalamu, sisirlah dan berhentilah dari umrah. Lalu niatkan haji dan lakukan seperti apa yang dilakukan oleh jamaah haji, tetapi engkau jangan thawaf dan jangan shalat sampai engkau suci.” ‘Aisyah pun melakukannya…
(Setelah selesai, ‘Aisyah mengatakan, -pent): “Orang-orang kembali dengan haji dan umrah. Sementara aku kembali dengan haji saja?” Sementara Rasulullah n adalah orang yang memudahkan urusan, bila Aisyah menghendaki sesuatu maka beliau n menurutinya. Rasulullah n pun mengutusnya bersama saudara laki-lakinya, Abdurrahman, sehingga berihram untuk umrah dari Tan’im.
Subscribe to:
Posts (Atom)
About us