Labels

Saturday, March 31, 2012

Harga BBM naik, lalu ada apa denganmu..???

Akhir-akhir ini, maksudku tadi pagi, kawan-kawan mahasiswa sibuk meneriakkan aspirasinya di tengah-tengah jalan, membakar ban bekas, bikin macet, rakyat menggerutu, dan pemerintah santai-santai saja di sana, di gedung bertingkat-tingkatnya, lagian apa pedulinya mereka. Mereka sebenarnya sudah sangat tahu, kebijakan menaikkan harga BBM akan menuai banyak aksi protes dari berbagai pihak, utamanya, para mahasiswa yang kurang kerjaan. Tapi toh mereka tidak peduli, itu artinya, kalian, para mahasiswa demonstran yang suka teriak-teriak di jalan, tidak lebih berarti dari tamparan angin malam di pinggir Pantai Losari, hanya singgah sebentar menikmati indahnya pantai, lalu menggeliat dan pergi entah ke mana. Hari ini, kemarin, 3 hari yang lalu, 12 hari yang lalu, mungkin besok sampai 3 hari kemudian para mahasiswa akan tetap berteriak, lalu pemerintah akan tetap menaikkan harga BBM.


Biar kukatakan pendapatku mengenai BBM ini kawan…..
Bukankah para elit pemerintah itu juga punya motor, bahkan mobil…? tidak tanggung-tanggung, 16 buah mungkin. Mereka juga beli bensin, nah…kalau bensin mahal, mereka kan juga repot. Apa..? orang miskin katamu…? Oh…tenang saja, orang miskin tidak peduli dengan harga BBM, karena mereka bahkan tidak punya motor, apalagi mobil. Bukankah mereka miskin? Kalau punya motor, berarti tidak miskin dong…? Kalau bisa beli motor yang harganya jutaan, masa tidak bisa beli bensin yang jauh lebih murah..?? sedangkan di kampungku terdapat sekitar 79 orang miskin, beberapa di antara mereka punya pekerjaan, yaitu menjual bensin, jadi, kenaikan harga BBM mungkin akan menguntungkan mereka. Yang lain menjual ikan kering, berkebun kacang panjang, cabai, bayam, beternak ayam, menjual kapuk, dan jadi tukang masak di acara pengantin, jadi, baik secara kultural maupun struktural, mereka tidak ada sangkut pautnya dengan harga BBM. Yang mereka tahu: tanggal 25 Maret  kemarin mereka menanam bibit cabai, itu berarti, tanggal 25 Mei sudah bisa dipanen, lalu dijual. Tiga hari kemudian, mereka menanam lagi, lalu panen, lalu tanam lagi, istirahat sebentar, lalu panen lagi, begitu seterusnya, tidak pernah mereka bersengketa dengan BBM, bahkan saya curiga mereka tidak tahu kepanjangan dari BBM.
Dari aspek lingkungan dan lalu lintas, jika harga BBM mahal, orang-orang akan berpikir 23 kali untuk keluar pakai kendaraan, mungkin lebih banyak yang memilih pakai kaki saja, apalagi kalau jaraknya dekat. Nah…. di sinilah untungnya, karena manusia-manusia di bumi jarang menggunakan kendaraan, masalah polusi dan macet yang selama ini tidak pernah ada solusinya akan terselesaikan dengan sendirinya. Kita jadi sehat, lingkungan sehat, dan bumi sehat.
Secara medis, jika kita tidak naik kendaraan, tentu kita jalan kaki. Nah, berjalan dapat menyehatkan badan, mengurangi resiko serangan jantung, hipertensi, meningkatkan fleksibilitas tubuh, menjaga keseimbangan tubuh, mengurangi resiko tabrakan, dan bisa punya banyak anak, “banyak anak banyak rezeki”, kata tetanggaku yang punya 12 anak.
Dari pandangan sosial, jika kita jalan kaki, maksudku tidak pakai kendaraan. Kita bisa berinteraksi dengan tetangga dan masyarakat sekitar, mengucapkan salam, kita bisa masuk surga, di surga itu banyak buah-buahan enak, terus ada juga bidadarinya yang sangat cantik, sekaligus ini dari tinjauan pak ustaz. Jika kita menjalin hubungan baik dengan tetangga, kita bisa pinjam uang nanti kalau anak kita mau kuliah di Makassar.
Dari segi ekonomi, harga BBM akan mendorong kita berhemat. Ingatkah kau dengan pusi lama waktu SD..??? “hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai”, maksudku pepatah. Hemat itu adalah penghasilan yang paling pasti. Kalau perlu, tidak usah bekerja, yang penting bisa menahan lapar selama 7 hari, itu hemat.
Dari kajian linguistik, jika kita pakai kendaraan dan berboncengan, susah bicaranya, karena suara kendaraan biasanya ribut. Tapi kalau jalan kaki, kita bisa latihan bercakap pakai bahasa Inggris dengan teman di jalan. Kalau pintar bahasa Inggris, kita bisa lulus tes TOEFL, kalau lulus TOEFL, kirta bisa ke luar negeri, bayangkan, luar negeri, keren sekali bukan..??? kita bisa berfoto-foto di bawah menara Eiffel di Paris, atau berenang di laut mati.
Secara matematis, semakin banyak kendaraan yang beroperasi di suatu daerah, semakin besar pula tingkat kontribusi polusi gas di daerah tersebut. Dan begitu pula sebaliknya. Yah, begitulah hitung-hitungan matematika murahanku. Tapi masuk akal bukan ???
Dari tinjauan Fisika. Ah, mendengar kata Fisika, sesosok pria tua berambut putih dengan kumis putih muncul di kepalaku, yah,,,kita semua kenal beliau, bukan Ronaldo, bukan juga Valentino Rossi, dialah Sang Jenius Albert Einstein. Teori relativitasnya telah menggemparkan seluruh dunia. Jika melihat seekor kambing berlari menyeberang jalan, dia tidak serta merta mengatakan “hai lihatlah… kambing itu bergerak melintasi jalan”, tapi dia mencoba menggali sebuah kemungkinan lain, mungkin saja jalanan lah yang bergerak di bawah kambing, sementara kambingnya dari tadi diam. Yah, itulah realativitas kawan, istilah lainnya yaitu gila, tapi toh kegilaannya diterima oleh banyak orang. Nah, coba kita pandang perihal BBM ini dengan teori relativitas Einstein, jangan-jangan, bukan harga BBM nya yang naik, tapi takaran liternya yang berkurang.
Dari segi geografis,  seperti kukatakan tadi, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan polusi berkurang, hingga lapisan ozon yang melindungi bumi tidak rusak, karena lapisan ozon tidak rusak, maka hujan asam tidak perlu terjadi. Bayangkan kalau hujan asam terjadi, pilih mana…? Hujan asam atau BBM mahal..?? kalau aku sih memilih hujan asam, benar kawan BBM itu tidak boleh dinaikkan., kasihan rakyat miskin. Ah…itu bukan aku, itu orang lain yang mengatakannya.
Ayahku seorang petani rumput laut, bukan pejabat elit pemerintahan. Hampir setiap hari ia pergi ke laut menggunakan perahu kecil dengan motor penggerak KKK. Mesin itu pakai bensin, kurang lebih tiga liter pulang-balik. Mengetahui harga BBM akan naik, dia santai saja, katanya “semoga harga rumput laut juga ikut naik”. Mulia sekali hati pria itu, kalau dia punya anak laki-laki, aku akan menikahkannya dengan anak perempuanku.
Sudah sering kukatakan kawan, hidup tidak selalu berjalan sesuai yang kita inginkan. Mungkin suatu hari kita menemukan keinginan kita betul-betul terpenuhi, tapi ketahuilah, dalam tataran makna yang paling hakiki, sesungguhnya Allah tidak memberikan yang kita inginkan, tapi memang itulah yang terbaik buat kita.
Bagaimana kalau misalnya kita berdo’a, terus Allah tidak memenuhi permintaan kita (mungkin Dia mengganti atau menundanya), apakah kita akan mendemo Allah,..?? memprotes di tengah jalan bahwa Allah itu tidak adil,..??? naudzubillah. tentu tidak bukan, yah,,karena Allah Maha Sempurna, tidak mungkin ada kesalahan padaNya. Nah…kalau begitu, bukankah para pemimpin kita adalah manusia biasa, mereka mutlak punya kekurangan dan kesalahan. Kita tahu itu, tapi kenapa kita justru menuntut kesempurnaan darinya….???? Jangan tanya aku, aku juga tidak tahu.
Sikap dewasa dalam menyikapi sebuah kebijakan sangat kita butuhkan, apalagi kita ini mahasiswa. Kalau di kampungku, mahasiswa itu adalah orang yang serba tahu, tidak peduli kau jurusan apa, jika kau mahasiswa, kau harus tahu kenapa burung bisa terbang.
Masalah demonstrasi lagi, kalau salah seorang dari kalian berbuat salah padaku, lalu saya merasa tersakiti. Saya tidak pernah peduli apakah kau sengaja atau tidak, yang jelasnya hatiku telah terluka, keesokan paginya, saya berteriak-teriak di tengah jalan dan menghinamu dengan tuduhan-tuduhan yang benar ataupun tidak. Pertanyaannya, apakah kau akan terima semua itu..? tidak usah dijawab, cukup renungkan dalam-dalam.
Ibuku pernah berpesan padaku ketika pertama kali aku ke Makassar untuk kuliah, “aja’ makaccue-cue maddemo na’”(jangan ikut-ikutan demo nak), lalu dia menangis dan memlukku. Demi satu alasan itu, Jika pun seandainya aksi demonstrasi itu baik dan bermanfaat, aku tetap akan mempertimbangkan seribu kali untuk ikut. Melanggar nasihat orang tua berarti ada yang salah dalam diri kita. Kalau orang tuamu pernah berpesan begitu padamu, lantas bagaimana kau memegang perkataan orang tuamu itu..??? atau kau melepaskannya, karena kau adalah mahasiswa yang kritis, karena orang tuamu hanyalah orang-orang yang tidak tahu apa-apa tentang memperjuangkan rakyat…??? Keren sekali kau sekarang kawan.
Kawan, seandainya dengan aksi demonstrasi kau berhasil menurunkan harga bensin menjadi Rp.250 per liter. Apakah kau akan bangga, sementara kau melanggar pesan orang tuamu…?? itu baru nasihat orang tua, belum lagi kita berbicara tentang bagaimana Islam memandang demonstrasi. Simpelnya begini, kita tidak akan masuk neraka hanya karena kita miskindan  tidak bisa membeli bensin, sebaliknya, melanggar perintah ortu dan agama akan menuntun kita ke neraka, aku tidak tahu di mana itu neraka, yang jelasnya, kata ustaz neraka itu sangat menakutkan.
Terakhir, mari kita berangan-angan sedikit, seandainya aku adalah kau, aku akan menghentikan waktu selama 17 tahun, semua orang juga berhenti seperti video dipause, kecuali aku. Lalu aku akan diam-diam menjadi seorang presiden. Ketika  semuanya telah berjalan kembali, rasakanlah bagaimana rasanya didemo oleh teman-teman mahasiswamu dulu…enak..??? entahlah, aku belum pernah rasakan..harga BBM naik, lalu ada apa denganmu..???
Tulisan ini mungkin agak ngaco’ (kata orang Jakarta), tapi cukuplah untuk diperhitungkan. Karena sebentar lagi, beberapa hari lagi, kita akan kembali membuktikan betapa sia-sianya aksi-aksi demonstrasi itu. Aku tidak mendukung pemerintah sepenuhnya, tapi aku sama sekali tidak mendukung mereka-mereka yang berdemo. Aku pernah berdemo satu kali, itu dulu, dan sekarang aku merasa sangat menyesal karena aku pernah menjadi orang bodoh, meskipun aku hanya dipaksa oleh orang-orang yang lebih bodoh dariku. Kata Charlie “Si jenius dungu”(sebuah novel oleh Daniel Keyes), “kau akan punya banyak teman jika kau membiarkan orang-orang menertawakanmu” . dan kataku “ kau akan punya banyak musuh jika kau membiarkan dirimu menertawakan orang lain”……maaf……itu yang terakhir.

0 komentar:

Post a Comment

About us